PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom), melalui perhelatan bertajuk 'GoZero% Goes to Borneo', memberikan kesempatan emas bagi UMKM lokal di Tarakan, Kalimantan Utara, untuk memamerkan karya terbaik mereka. Ajang ini diharapkan mampu memacu UMKM agar lebih kompetitif, tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga di panggung internasional.
GoZero% Goes to Borneo sendiri telah sukses diselenggarakan pada 14-15 Mei 2025, dengan partisipasi UMKM lokal unggulan yang merupakan binaan Rumah BUMN Telkom. Perlu diketahui, Rumah BUMN Telkom Kalimantan Utara telah memainkan peran penting sebagai katalisator bagi kemajuan UMKM lokal. Pendampingan yang diberikan bersifat komprehensif, mencakup pelatihan pemasaran digital, peningkatan mutu produk, pengurusan legalitas usaha, hingga fasilitasi ekspor dan pembiayaan.
"Rumah BUMN di Kalimantan Utara telah membuktikan perannya sebagai wadah strategis yang memampukan UMKM lokal untuk naik kelas. Lebih dari sekadar pendampingan teknis, Rumah BUMN juga menumbuhkan rasa percaya diri bagi para pelaku UMKM untuk bersaing di level nasional hingga internasional," ungkap EVP Telkom Regional IV Rachmad Dwi Hartanto dalam keterangan tertulisnya, Rabu (28/5/2025).
Sementara itu, VP Sustainability Telkom, Gunawan Wasisto Ciptaning Andri, menambahkan bahwa melalui GoZero%, Telkom ingin menegaskan bahwa prinsip keberlanjutan tidak hanya relevan bagi industri besar, tetapi juga sangat mungkin diterapkan oleh UMKM.
"Pemberdayaan UMKM adalah salah satu fokus utama Telkom dalam menjalankan program ESG, khususnya dalam aspek sosial. Kami meyakini bahwa UMKM memiliki peran strategis dalam menciptakan dampak positif yang inklusif dan berkelanjutan di tengah masyarakat," jelasnya.
Tercatat, ada lima UMKM unggulan yang menjadi representasi wajah baru ekonomi daerah, dengan mengedepankan nilai-nilai keberlanjutan, inklusi, dan daya saing global. Salah satunya adalah Ba Lamok, produsen camilan laut Ikan Tipis Pepija tanpa bahan pengawet, yang kini berhasil menembus pasar ekspor Malaysia. Dengan pendampingan dari Rumah BUMN, mereka berhasil membentuk PT Perorangan dan menerapkan praktik perikanan berkelanjutan bersama para nelayan lokal.
Selanjutnya, ada The Sambals, yang menyajikan cita rasa khas Tarakan melalui produk sambal seafood dan kini digemari secara nasional. Rumah BUMN mendukung perjalanan mereka, mulai dari aspek legalitas, pengemasan, hingga strategi branding, serta mendorong model produksi berbasis komunitas.
Di sektor fesyen, Sgol Pakis tampil menonjol dengan produk ecoprint yang menggunakan teknik pewarnaan alami dari dedaunan lokal. Identitas merek dan legalitas mereka diperkuat melalui pembinaan dari Rumah BUMN, hingga mereka berhasil tampil di panggung nasional seperti APEKSI. Kemudian, ada Marco Handmade, yang mengusung konsep upcycle fashion berbahan limbah tekstil. Dengan fasilitasi permodalan dan strategi ekspansi global dari Rumah BUMN, produk-produk mereka kini telah diekspor hingga ke Amerika Serikat.
Terakhir, D'Erte menunjukkan komitmennya terhadap inklusi sosial melalui produksi batik alami berbahan kayu merah, sekaligus memberdayakan penyandang disabilitas. Sebagai binaan awal Rumah BUMN, D'Erte kini dikenal sebagai pelopor batik hijau dari Kalimantan Utara.
Program ESG Telkom melalui GoZero% Goes to Borneo membuktikan bahwa UMKM bukan hanya sekadar tulang punggung ekonomi lokal, tetapi juga merupakan aktor utama dalam mendorong keberlanjutan. Melalui pendekatan yang tepat dan kolaboratif, Telkom, melalui Rumah BUMN, berhasil menciptakan UMKM yang berdaya saing global tanpa melupakan akar lokal dan komitmen terhadap kelestarian lingkungan.