JAKARTA, MasterV – Memulai bisnis bukanlah perkara mudah. Setelah berhasil merintis, pemilik usaha atau brand owner perlu berupaya keras agar bisnisnya tetap bertahan dan terus berkembang di masa depan.
Felicia Regina Tjhang, pemilik UMKM produk perawatan kulit dengan merek Mirael Sugar Wax, membagikan beberapa tips penting untuk mengembangkan usaha di tengah persaingan yang semakin ketat.
1. Pola Pikir Kolaborasi
Yang pertama dan utama adalah memiliki pola pikir, atau mindset, bahwa kompetitor bukanlah musuh yang harus dikalahkan, melainkan mitra potensial untuk berkolaborasi.
MasterV/ELSA CATRIANA Produk sugar wax yang diproduksi oleh Mirael, UMKM milik Felicia Regina Tjhang.
Menurut Felicia, awalnya memang tidak mudah menerapkan hal ini, tetapi seiring berjalannya waktu, hal ini akan menjadi mungkin. Pengalaman ini dialaminya sendiri ketika membangun usaha peralatan cabut bulu atau waxing pada tahun 2013.
Saat itu, usahanya berhasil menjadi pemimpin pasar dalam produk waxing yang bisa dilakukan di rumah. Namun, pada tahun 2020, ia merasakan peningkatan tajam dalam jumlah kompetitor yang mengikuti jejaknya.
“Awalnya saya sempat merasa sangat marah dan kesal, tetapi kemudian saya berpikir bahwa jika saya hanya fokus menganggap mereka sebagai kompetitor, maka fokus saya hanya akan tertuju pada bagaimana mengalahkan mereka. Perlahan-lahan, saya mencoba merangkul mereka, berdiskusi mengenai kelebihan dan kekurangan produk masing-masing, yang kemudian menjadi bahan evaluasi bagi bisnis saya,” ungkapnya kepada MasterV di pabriknya di Bogor, Rabu (28/5/2025).
Felicia secara bertahap berusaha menghilangkan pikiran negatif tentang para pesaingnya. Pada saat itu, tidak sedikit kompetitornya yang akhirnya gulung tikar karena tidak mampu bersaing.
Ia meyakini bahwa usaha yang dijalankan dengan jujur, kerja keras, dan doa yang sungguh-sungguh pasti akan bertahan, apapun rintangannya.
SHUTTERSTOCK/BLEAKSTAR Ilustrasi UMKM, strategi bisnis UMKM.
2. Intensifkan Promosi
Tips kedua yang tak kalah penting adalah meningkatkan kegiatan promosi. Felicia secara cerdas memanfaatkan platform e-commerce Shopee untuk membantu menjual sekaligus mempromosikan produk-produknya.
Felicia bergabung sebagai penjual di Shopee pada tahun 2015. Awalnya, Felicia merasa pesimis bahwa bisnisnya akan berjalan lancar karena khawatir pelanggannya akan berpaling.
Selain itu, ia juga menghadapi berbagai tantangan saat membangun toko online di Shopee, mulai dari membuat deskripsi produk yang menarik dan lengkap, menciptakan foto produk yang menggugah selera, hingga meningkatkan jumlah followers atau pengikut.
“Namun, semua tantangan itu saya hadapi dengan semangat. Saya menjadikannya sebagai pembelajaran berharga. Saya belajar membuat foto yang menarik, belajar bagaimana meningkatkan penjualan, dan bagaimana membuat produk saya dilirik. Perlahan-lahan saya terus belajar,” tuturnya.
“Setelah belajar secara bertahap, akhirnya saya bisa mencapai hasil yang memuaskan. Penjualan yang awalnya hanya 10 paket per hari, meningkat menjadi 20 paket, hingga sekarang kami kadang menerima ribuan pesanan. Dari tahun ke tahun, pertumbuhan bisnis kami sangat signifikan sejak menggunakan Shopee,” sambungnya.
Selain itu, ia juga aktif memasarkan produknya melalui Shopee Live, sebuah fitur yang memungkinkan berjualan melalui siaran langsung. Jumlah pembelinya di Shopee Live pun tidak sedikit, bahkan bisa mencapai ratusan pembelian dalam sekali siaran langsung.
Bahkan, sejak bergabung dengan Shopee, produknya berhasil menembus pasar ekspor di Asia Tenggara, mulai dari Singapura hingga Malaysia.
3. Inovasi Berkelanjutan
Bagi Felicia, inovasi bukan hanya tentang meluncurkan produk baru, tetapi juga tentang bagaimana produk yang sudah ada, atau produk tambahan lainnya, dapat memberikan dampak yang signifikan.
Hal ini ia terapkan dengan memastikan bahwa semua produk yang dijual, mulai dari sabun, deodoran, scrub, after shaving care, dan alat after waxing care, semuanya ramah lingkungan.
“Limbah yang dihasilkan dari produk kami, kami jamin tidak merusak lingkungan, tidak merusak ekosistem laut, dan itu sangat penting bagi kami,” jelas Felicia.
4. Mentalitas Pengembangan Usaha
Tips penting lainnya yang tidak boleh diabaikan adalah jangan memiliki mental UMKM yang selalu merasa bahwa usahanya berskala kecil dan sulit untuk naik kelas.
Menurutnya, meskipun skala usaha masih UMKM, mentalitas dalam membangun usaha harus seperti memiliki usaha yang besar.
“Meskipun kita UMKM, kita harus memiliki mimpi yang besar, ambisi yang kuat, serta diimbangi dengan usaha dan keyakinan,” terangnya.
“Meskipun usaha saya dari tahun 2013 sampai 2018 penjualannya stagnan, siapa sangka sekarang orderannya sangat ramai. Akan ada masa di mana usaha yang kita bangun akan mengalami pertumbuhan. Semuanya kembali pada bagaimana kita terus bekerja keras, mau belajar, dan terus berusaha,” pungkasnya.