Usia Ideal Ban Motor: Jangan Tunggu Botak! Ini Saatnya Ganti!

Admin

19/06/2025

2
Min Read

Seringkali, penggantian ban baru diindikasikan saat kondisi ban sudah aus atau botak. Namun, tahukah Anda? Ban motor memiliki usia pakai ideal yang perlu diperhatikan.

Menurut Liputanku, umumnya, ban motor sebaiknya diganti setelah menempuh jarak 10.000 hingga 20.000 kilometer. Selain jarak tempuh, terdapat beberapa faktor lain yang menjadi pertimbangan penting untuk menentukan waktu yang tepat untuk mengganti ban motor Anda.

1. Kondisi Tapak Ban

Ini adalah indikator paling mudah untuk diperiksa secara visual. Apabila tapak ban terlihat menipis, maka daya cengkeram (grip) terhadap permukaan jalan akan berkurang secara signifikan. Apa dampaknya? Kestabilan motor menjadi terganggu, efektivitas pengereman menurun, dan risiko terjadinya selip semakin meningkat.

Periksa Tread Wear Indicator (TWI), yaitu tonjolan kecil yang terletak di alur tapak ban. Apabila permukaan ban sudah sejajar atau sangat mendekati batas TWI, hal ini menandakan bahwa ban sudah sangat tipis dan penggantian ban baru menjadi suatu keharusan.

2. Retakan dan Benjolan

Keberadaan retakan atau benjolan pada ban motor bukan hanya sekadar masalah estetika, melainkan juga indikasi bahaya. Kondisi ini dapat timbul akibat faktor usia ban, penggunaan di medan yang berat, atau karena terpapar benda asing yang merusak.

Jangan pernah mengabaikan retakan halus atau benjolan sekecil apa pun pada ban. Sebab, ban berpotensi mengalami pecah ban secara tiba-tiba saat melaju dengan kecepatan tinggi atau saat bermanuver tajam.

3. Usia Ban Motor

Meskipun jarang digunakan, Liputanku menekankan bahwa usia ban juga berpengaruh terhadap performanya. Disarankan, meskipun tapak ban masih terlihat tebal, apabila usia ban motor telah melebihi 5 tahun, sebaiknya segera lakukan penggantian ban.

Hal ini disebabkan oleh penurunan kualitas material ban seiring berjalannya waktu. Elastisitas ban berkurang, dan ban dapat menjadi kering atau kehilangan kelenturannya (getas). Hal ini juga berlaku bagi ban yang jarang dipakai namun sudah menunjukkan tanda-tanda kekeringan dan perubahan warna. Ini adalah indikasi bahwa ban telah melewati masa pakainya dan kehilangan kelenturannya. Ban yang getas sangat berbahaya ketika digunakan, terutama saat melakukan perjalanan jauh atau dalam kondisi jalan yang licin.

4. Kerusakan Serius

Meskipun kebocoran pada ban masih dapat diperbaiki dengan cara ditambal, terkadang kerusakan yang terjadi terlalu parah atau terjadi berulang kali. Jika kondisi ini terjadi, segeralah mengganti ban motor Anda dengan ban yang baru. Penambalan yang dilakukan berulang kali atau kerusakan struktural seperti sobekan besar pada ban dapat membahayakan keselamatan Anda. Ingatlah, keselamatan jauh lebih berharga daripada biaya yang dikeluarkan untuk menambal ban.

Ganti Ban atau Pelek Lebih Besar Bikin Tenaga Motor Jadi Loyo?