Viral Paralayang ke Awan: Asli atau Rekayasa AI?

Admin

10/06/2025

3
Min Read

Sebuah klaim sensasional datang dari seorang pria asal Tiongkok yang mengaku terhempas angin saat paralayang, hingga mencapai ketinggian mencengangkan, yaitu 8.500 meter di atas permukaan laut. Akan tetapi, validitas klaim tersebut tengah menjadi sorotan, sebab ada kecurigaan bahwa sebagian dari rekaman video penerbangannya yang viral itu dihasilkan melalui teknologi AI.

Peng Yujiang, nama pria tersebut, menjelaskan bahwa dirinya sedang melakukan uji coba peralatan paralayang terbarunya di ketinggian 3.000 meter di atas permukaan laut, tepatnya di kawasan Pegunungan Qilian, pada tanggal 24 Mei 2025 silam.

Kurang lebih 20 menit kemudian, terjangan arus udara yang sangat kuat, yang dikenal dengan istilah 'cloud suck', tiba-tiba mengangkatnya secara drastis hingga mencapai ketinggian 8.500 meter, melewati batas awan.

Peng mendokumentasikan kejadian tersebut melalui kamera yang terpasang pada peralatannya. Video dari insiden itu kemudian diunggah ke platform Douyin, versi Tiongkok dari TikTok, dan dengan cepat menyebar luas di dunia maya.

Dalam rekaman video tersebut, tampak Peng melayang di antara awan sambil berusaha sekuat tenaga mengendalikan paralayangnya. Terlihat jelas bahwa wajah, helm, dan pakaiannya tertutup lapisan es.

Namun demikian, keaslian video viral tersebut menimbulkan keraguan di kalangan sejumlah media, yang menduga bahwa sebagian dari video tersebut merupakan hasil rekayasa AI. NBC News, sebuah jaringan berita terkemuka dari Amerika Serikat, melaporkan bahwa logo sebuah perusahaan AI telah dihapus dari rekaman video tersebut.

[Gambas:Youtube]

Sejumlah media asing lainnya, termasuk BBC, belum dapat melakukan verifikasi independen terhadap kebenaran video tersebut. Meskipun demikian, insiden ini telah dilaporkan secara luas di Tiongkok, dan Peng juga sempat memberikan keterangan kepada sejumlah wartawan.

"Sungguh mengerikan… Segalanya tampak putih. Saya kehilangan arah. Tanpa kompas, saya tidak tahu ke mana saya akan terbang. Saya pikir saya terbang lurus, tetapi ternyata saya berputar-putar," ungkap Peng kepada China Liputanku Group, seperti yang dikutip dari BBC pada hari Senin (2/6/2025).

Peng menyatakan bahwa dirinya hampir tidak selamat dalam insiden tersebut, mengingat kondisi oksigen yang sangat tipis di ketinggian tersebut dan suhu ekstrem yang mencapai -40 derajat Celsius. Pria berusia 55 tahun ini menduga bahwa dirinya sempat kehilangan kesadaran saat turun dari ketinggian.

"Saya ingin segera turun, tetapi saya tidak bisa. Saya terus saja terbang semakin tinggi hingga berada di atas awan," tuturnya.

Peng terombang-ambing di udara selama lebih dari satu jam, dan ia tetap menjalin komunikasi melalui radio dengan temannya, Gu Zhimin, yang berada di darat. Pada akhirnya, ia berhasil mendarat sekitar 30 km dari lokasi awalnya terbang.

Peng, yang telah memiliki pengalaman paralayang selama lima tahun, mengaku bahwa ia tidak merencanakan penerbangan saat melakukan uji coba peralatan barunya. Oleh karena itu, ia tidak melakukan pendaftaran percobaan penerbangan. Akibatnya, ia dikenakan larangan terbang selama enam bulan karena terbang tanpa izin.

Video: Viral Kecelakaan Bonceng 3 Lawan Arus Dikira Pelaku Klitih

Video: Viral Kecelakaan Bonceng 3 Lawan Arus Dikira Pelaku Klitih