Kualitas Lulusan vs Pasar Kerja: Sorotan Waka MPR

Admin

12/06/2025

2
Min Read

On This Post

Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat (Rerie), memberikan perhatian khusus terhadap isu krusial: ketidakselarasan antara apa yang dicari pasar kerja dan mutu lulusan perguruan tinggi. Menurutnya, persoalan ini memerlukan tindakan cepat dan terarah, dengan tujuan menekan angka pengangguran di Indonesia.

Dalam keterangannya pada hari Selasa (3/6/2025), ia menyatakan, "Upaya mengatasi kesenjangan antara kebutuhan pasar kerja dan mutu lulusan universitas tidak dapat ditunda-tunda lagi, terutama dengan adanya perubahan signifikan di berbagai sektor. Langkah-langkah antisipatif yang segera diambil diharapkan dapat mengurangi tingkat pengangguran yang ada saat ini."

Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada Februari 2025, jumlah pengangguran terbuka secara nasional mencapai 7,28 juta orang, yang setara dengan 4,82% dari total angkatan kerja. BPS mencatat bahwa tingkat pengangguran terbuka di kalangan lulusan Diploma I mencapai 9%, Diploma III sebesar 4,5%, dan lulusan universitas sebesar 5%.

Angka-angka tersebut dengan jelas mencerminkan adanya ketidaksesuaian antara kompetensi yang dimiliki oleh para lulusan perguruan tinggi dan tuntutan industri saat ini. Dinamika dunia kerja bergerak dengan pesat, sementara sistem pendidikan masih belum sepenuhnya mampu beradaptasi dengan perubahan ini.

Rerie berpendapat bahwa kolaborasi yang erat antara perguruan tinggi, pemerintah, dan pelaku usaha sangat penting untuk merevisi kurikulum agar sesuai dengan kebutuhan pasar. Terlebih lagi, perkembangan teknologi global saat ini secara signifikan mempengaruhi kebutuhan dunia usaha.

Rerie menekankan pentingnya implementasi langkah-langkah konkret dan terukur dengan segera. Dengan demikian, para lulusan tidak hanya memiliki kecerdasan akademis, tetapi juga siap kerja dan mampu bersaing di pasar kerja yang semakin kompetitif.

"Dukungan dari semua pihak terkait sangat diperlukan dalam membangun sistem pendidikan yang mampu menghasilkan lulusan perguruan tinggi yang berkualitas dan relevan dengan kebutuhan dunia usaha," tutupnya.

.