Wall Street Bervariasi, Sorotan Diskusi AS-China di London

Admin

22/06/2025

3
Min Read

On This Post

NEW YORK, MasterV – Pada penutupan perdagangan yang berlangsung Selasa pagi WIB, pasar saham Amerika Serikat (AS), yang lebih dikenal sebagai Wall Street, menunjukkan kinerja yang bervariasi.

Seperti yang dilansir oleh CNBC, Indeks S&P 500 berhasil ditutup menguat pada Senin sore. Hal ini terjadi setelah para pejabat AS bertemu dengan delegasi dari Tiongkok, dengan tujuan utama menyelesaikan isu perdagangan yang masih menjadi perhatian kedua kekuatan ekonomi dunia ini.

Indeks S&P 500, yang merupakan barometer pasar yang luas, mengalami kenaikan sebesar 0,09 persen, menandai sesi kemenangan yang kedua. Indeks ini ditutup pada level 6.005,88.

Sementara itu, indeks Nasdaq Composite juga mencatatkan kenaikan, sebesar 0,31 persen, dan menutup hari perdagangan pada level 19.591,24.

Namun, berbeda dengan kedua indeks tersebut, indeks Dow Jones Industrial Average mengalami penurunan tipis sebesar 1,11 poin, dan ditutup pada angka 42.761,76.

Pertemuan antara pejabat AS dan Tiongkok berlangsung di London pada hari Senin. Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, Menteri Perdagangan, Howard Lutnick, dan Perwakilan Perdagangan, Jamieson Greer, hadir mewakili Direktur Dewan Ekonomi Nasional AS, Kevin Hassett. Pada kesempatan tersebut, Kevin Hassett menyatakan bahwa AS mengharapkan konfirmasi dari Tiongkok mengenai pemulihan ekspor mineral penting.

"Tujuan utama dari pertemuan ini adalah untuk memastikan keseriusan kedua belah pihak dalam menjalin kesepakatan dan menyelesaikan permasalahan yang ada. Kami berharap, setelah adanya kesepakatan, kontrol ekspor dari AS akan dilonggarkan, dan logam tanah jarang akan dilepaskan dalam jumlah besar. Dengan demikian, kita dapat kembali bernegosiasi mengenai isu-isu yang lebih kecil," ungkapnya, seperti dikutip dari CNBC, Selasa (10/6/2025).

Menurut rencana, pembicaraan akan dilanjutkan pada Selasa pagi. Pertemuan di London ini merupakan tindak lanjut dari percakapan telepon yang panjang antara Trump dan Presiden Tiongkok, Xi Jinping, pada minggu sebelumnya.

Pada bulan lalu, kedua negara telah menyepakati untuk mengurangi tarif secara sementara sambil melanjutkan negosiasi perdagangan yang sedang berlangsung.

Performa saham sejumlah perusahaan semikonduktor menunjukkan peningkatan pada hari Senin. Contohnya, saham Qualcomm melonjak lebih dari 4 persen setelah perusahaan pembuat chip tersebut mengumumkan rencana akuisisi terhadap perusahaan semikonduktor Alphawave senilai 2,4 miliar dollar AS.

Selain itu, saham Advanced Micro Devices juga mengalami penguatan sebesar 4,8 persen, dan Texas Instruments naik 3,5 persen, sementara saham Nvidia juga bergerak naik. Saham Alibaba turut mencatatkan kenaikan sebesar 1,8 persen.

Di sisi lain, saham Apple mengalami penurunan sebesar 1,2 persen seiring dengan penyelenggaraan Konferensi Pengembang Seluruh Dunia 2025. Pada acara tersebut, perusahaan mengumumkan desain ulang sistem operasi iPhone baru yang pertama sejak tahun 2013.

Data inflasi diperkirakan akan menjadi fokus utama pada minggu ini. Indeks harga konsumen terbaru dijadwalkan untuk dirilis pada hari Rabu, diikuti oleh indeks harga produsen pada hari Kamis. Para pelaku pasar akan mencari indikasi mengenai dampak tarif saat ini terhadap perekonomian.

Pergerakan pada hari Senin ini terjadi setelah ketiga indeks utama mencatatkan minggu kemenangan yang kedua secara berturut-turut. Indeks S&P 500 pada hari Jumat ditutup di atas level 6.000 untuk pertama kalinya sejak tanggal 21 Februari 2025.