Wall Street Bervariasi: Data Ketenagakerjaan Tekan Dow Jones

Admin

13/06/2025

2
Min Read

On This Post

NEW YORK, MasterV – Pasar saham Amerika Serikat (AS), yang dikenal luas dengan sebutan Wall Street, menunjukkan performa yang beragam pada penutupan perdagangan hari Rabu (4/6/2025) sore waktu setempat, atau Kamis pagi dalam Waktu Indonesia Barat (WIB).

Indeks Dow Jones Industrial Average mengalami penurunan setelah data perekrutan di sektor swasta mencatatkan angka terendah dalam kurun waktu lebih dari dua tahun terakhir.

Situasi ini semakin memperkuat kekhawatiran mengenai ketidakpastian kebijakan yang berpotensi membebani laju pertumbuhan ekonomi AS.

Dow, yang terdiri dari 30 saham unggulan (blue chip), merosot sebesar 91,90 poin, atau setara dengan 0,22 persen, dan akhirnya berada pada level 42.427,74.

Dengan demikian, indeks saham prestisius ini menghentikan tren kenaikan yang telah berlangsung selama empat hari berturut-turut.

Sementara itu, indeks saham S&P 500 mengalami kenaikan tipis sebesar 0,01 persen dan ditutup pada level 5.970,81.

Di sisi lain, indeks Nasdaq Composite menunjukkan penguatan sebesar 0,32 persen dan berhasil mencapai penutupan pada angka 19.460,49.

Laporan yang dirilis oleh perusahaan pemroses penggajian, ADP, mengungkapkan bahwa jumlah penggajian hanya mengalami peningkatan sebesar 37.000 pada bulan tersebut.

Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan dengan angka 60.000 yang telah direvisi turun pada bulan April, serta berada di bawah perkiraan konsensus sebesar 110.000 yang sebelumnya diharapkan oleh para ekonom.

Laporan tersebut memberikan indikasi yang kurang menggembirakan terkait laporan penggajian nonpertanian pemerintah yang sangat krusial pada hari Jumat.

Saat ini, para ekonom memprediksi adanya peningkatan sebanyak 125.000 pekerjaan baru pada bulan Mei.

Menariknya, Presiden AS Donald Trump secara terbuka mengkritik Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, tak lama setelah data tersebut dipublikasikan.

Trump berpendapat bahwa Powell bertindak terlalu lambat dan seharusnya segera mengambil langkah untuk memangkas suku bunga.

Sebagai informasi tambahan, Wall Street sebelumnya mencatatkan peningkatan yang cukup signifikan, didorong oleh lonjakan tajam pada saham-saham sektor teknologi yang memungkinkan para investor untuk mengesampingkan kekhawatiran terkait tarif atau kondisi ekonomi secara umum.

Pada hari Selasa, Dow berhasil menguat lebih dari 200 poin, atau sekitar 0,5 persen.

Tren keuntungan yang terjadi baru-baru ini semakin meyakinkan para investor bahwa arah kebijakan terkait tarif telah mengalami perubahan.

Hal ini terutama didorong oleh serangkaian pembalikan kebijakan yang dilakukan oleh Trump, yang meyakinkan para pelaku pasar bahwa Gedung Putih menggunakan tarif tinggi sebagai alat untuk melakukan negosiasi.

Selain itu, keputusan pengadilan federal AS yang membatalkan tarif yang diberlakukan oleh presiden pada minggu lalu semakin meningkatkan harapan bahwa pasar telah memperhitungkan skenario terburuk terkait bea masuk, meskipun bea masuk tersebut kemudian diberlakukan kembali sementara oleh pengadilan banding.