Wall Street Menguat! Data Ketenagakerjaan Topang Kenaikan

Admin

20/06/2025

3
Min Read

On This Post

NEW YORK, MasterV – Akhir pekan lalu menjadi saksi penguatan pasar saham Amerika Serikat (AS), sebuah perkembangan menggembirakan yang didorong oleh data penggajian non-pertanian yang melampaui ekspektasi pasar.

Angka-angka yang menggembirakan ini berhasil meredakan kekhawatiran mendalam mengenai potensi perlambatan ekonomi yang membayangi.

Menurut laporan dari Liputanku, Indeks Dow Jones Industrial Average mengalami lonjakan signifikan sebesar 443,13 poin, atau setara dengan 1,05 persen, menutup perdagangan pada level 42.762,87.

Patut dicatat bahwa indeks saham unggulan ini sempat melampaui angka 600 poin, mencapai titik tertinggi selama sesi perdagangan berlangsung.

Tak kalah menggembirakan, indeks S&P 500 juga mencatat kenaikan sebesar 1,03 persen, berhasil melampaui level psikologis 6.000 untuk pertama kalinya sejak akhir Februari 2025, dan menetap di angka 6.000,36.

Sementara itu, indeks Nasdaq Composite turut meramaikan tren positif ini dengan kenaikan sebesar 1,20 persen, mengakhiri hari perdagangan pada level 19.529,95.

Kinerja pasar yang solid ini sebagian besar didorong oleh penguatan saham Tesla yang mencapai lebih dari 3 persen.

Sebelumnya, saham produsen kendaraan listrik ini sempat membebani pasar pada hari Kamis, mengalami penurunan tajam sebesar 14 persen, sebagai dampak dari perdebatan antara CEO Elon Musk dan Presiden Donald Trump di media sosial.

Di sisi lain, saham-saham teknologi raksasa lainnya seperti Nvidia, Platform Meta, dan Apple juga berhasil menutup sesi perdagangan dengan catatan yang lebih tinggi.

Data terbaru menunjukkan bahwa jumlah penggajian di AS meningkat sebesar 139.000 pada bulan Mei. Biro Statistik Tenaga Kerja AS mengumumkan pada hari Jumat, angka ini melampaui perkiraan Dow Jones yang sebesar 125.000 untuk bulan tersebut, meskipun sedikit lebih rendah dari angka revisi turun bulan April yang sebesar 147.000.

Lebih lanjut, tingkat pengangguran dilaporkan stabil, tidak mengalami perubahan pada angka 4,2 persen.

Sebelumnya, serangkaian data ekonomi yang dirilis pada awal minggu ini sempat memicu kekhawatiran akan potensi perlambatan ekonomi.

Kondisi ini juga memunculkan pertanyaan penting mengenai dampak negosiasi tarif yang melibatkan berbagai pihak dan langkah-langkah selanjutnya yang akan diambil oleh bank sentral AS, Federal Reserve, yang dijadwalkan untuk bertemu guna menetapkan kebijakan suku bunga pada tanggal 17-18 Juni 2025.

Pada hari Kamis, klaim pengangguran untuk periode minggu lalu dilaporkan lebih tinggi dari perkiraan. Perkembangan ini terjadi sehari setelah ADP melaporkan bahwa jumlah pekerja di sektor swasta hanya meningkat sebanyak 37.000 pada bulan Mei, jauh di bawah estimasi Dow Jones yang sebesar 110.000.

Selain itu, aktivitas di sektor jasa AS juga dilaporkan mengalami pelemahan yang tak terduga pada bulan lalu.

Presiden AS Donald Trump kemudian memberikan sedikit harapan terkait isu perdagangan, dengan mengumumkan pada hari Jumat bahwa pembicaraan antara AS dan China akan berlangsung pada pekan ini di London.

Indeks S&P 500 mengakhiri sesi perdagangan dengan penurunan lebih dari 2 persen di bawah level tertingginya di bulan Februari. Indeks pasar umum ini, bersama dengan dua tolok ukur utama lainnya, juga mencatat kenaikan signifikan selama seminggu.

Secara kumulatif, indeks S&P 500 naik 1,5 persen sejak hari Senin, sementara Dow membukukan kenaikan sebesar 1,2 persen, dan indeks Nasdaq melonjak 2,2 persen pada periode yang sama.