Mengapa demikian? Ternyata, warna mata bayi tidak langsung menetap sejak kelahirannya. Menurut Dr. Rebecca Chasnovitz, seorang profesor pediatri di University of North Carolina at Chapel Hill, perubahan ini terjadi melalui serangkaian proses biologis yang melibatkan melanin, paparan sinar matahari, serta faktor keturunan.
“Tidak semua mata bayi mengalami perubahan warna,” jelas Dr. Chasnovitz. “Akan tetapi, jika bayi lahir dengan warna mata yang cerah, seringkali warna tersebut akan berangsur-angsur menjadi lebih gelap selama tahun pertama kehidupannya.”
Proses Transformasi Warna Mata
Kunci utama dari perubahan warna ini terletak pada sel-sel khusus yang terdapat di mata bayi, yang dikenal sebagai melanosit. Sel-sel ini bertugas memproduksi melanin, yaitu pigmen yang memberikan warna pada kulit dan juga pada bagian berwarna mata, yang disebut iris. Menurut National Library of Medicine, semakin banyak melanin yang terdapat di bagian depan iris, semakin gelap pula warna mata seseorang.
Sebagai contoh, seseorang dengan mata cokelat—warna mata yang paling banyak dijumpai di dunia—memiliki kadar melanin yang tinggi. Sebaliknya, menurut American Academy of Ophthalmology, orang yang memiliki mata biru tidak memiliki melanin di bagian depan irisnya. Sementara itu, mata dengan warna hijau atau hazel mengandung pigmen cokelat muda.
Lantas, apa faktor pemicunya? Ternyata, sinar matahari memegang peranan penting. Saat bayi mulai terpapar cahaya alami, aktivitas melanosit meningkat dan menghasilkan lebih banyak melanin. Proses ini akan berlangsung secara alami hanya dengan paparan sinar matahari sehari-hari, misalnya ketika bayi diajak berjalan-jalan menggunakan kereta dorong atau saat terkena cahaya alami di dalam rumah.
Genetika: Teka-Teki Warna dari Nenek Moyang
Selain paparan cahaya, faktor genetika juga memegang peranan yang sama krusialnya. Namun, pewarisan warna mata tidak sesederhana hukum Mendel. Warna mata ditentukan oleh kombinasi beberapa penanda genetik, bukan hanya satu gen tunggal. Oleh karena itu, memprediksi warna mata bayi bisa menjadi hal yang cukup kompleks.
“Dua orang tua yang memiliki mata berwarna cerah cenderung memiliki anak dengan mata berwarna cerah pula. Dua orang tua dengan mata gelap kemungkinan besar akan memiliki anak dengan mata gelap. Namun, apabila terdapat kakek atau nenek yang memiliki mata berwarna cerah, warna mata cerah tersebut dapat muncul kembali,” terang Dr. Chasnovitz. “Apabila salah satu orang tua memiliki mata cerah dan yang lainnya gelap, hasilnya bisa bervariasi.”
Sebuah studi kecil yang dilakukan di Stanford University School of Medicine pada tahun 2016 mengamati 192 bayi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sekitar 63 persen bayi lahir dengan mata cokelat, 21 persen dengan mata biru, 6 persen dengan mata hazel atau hijau, dan 10 persen sisanya tidak dapat dikategorikan ke dalam satu warna tertentu.
Kapan Perubahan Terjadi?
Perubahan warna mata umumnya mulai terlihat pada usia enam bulan dan terus berlangsung hingga bayi mencapai usia satu tahun. “Apabila warna mata akan menjadi lebih gelap, biasanya mata akan terlihat sedikit ‘keruh’ selama masa transisi,” jelas Dr. Chasnovitz.
Kendati demikian, terdapat beberapa kondisi langka yang perlu diwaspadai oleh para orang tua. Contohnya, apabila bayi memiliki satu mata berwarna biru dan satu mata lainnya berwarna lebih gelap, hal ini bisa menjadi indikasi sindrom genetik yang disebut sindrom Waardenburg, dan memerlukan penanganan medis.
Hal lain yang juga sering terjadi adalah mata bayi yang terlihat juling atau pergerakannya tidak terkoordinasi. Kondisi ini umum terjadi pada bayi yang baru lahir. Akan tetapi, apabila kondisi ini tidak membaik saat bayi berusia antara empat hingga enam bulan, Dr. Chasnovitz menyarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter spesialis mata.
“Penglihatan adalah indera yang paling belum berkembang saat bayi dilahirkan,” pungkas Dr. Chasnovitz.
Oleh karena itu, jika Anda mendapati warna mata buah hati Anda berubah seiring berjalannya waktu, janganlah merasa heran. Hal ini merupakan bagian dari proses alami tubuh mereka yang sedang berkembang—yang dipengaruhi oleh cahaya, pigmen, serta warisan genetik dari keluarga.