Di era digital yang serba cepat ini, kemudahan dalam berbagai aktivitas semakin terasa, termasuk dalam hal berdonasi secara daring.
Namun, ironisnya, perkembangan teknologi juga membuka celah bagi tindak penipuan, seperti penggunaan tautan palsu yang mengatasnamakan lembaga tertentu untuk mengumpulkan donasi ilegal.
Tautan donasi palsu ini seringkali disebarkan melalui berbagai saluran, termasuk media sosial dan email. Modus operandi mereka dirancang sedemikian rupa agar tampak meyakinkan, bahkan tak jarang disertai iming-iming hadiah untuk menarik minat calon korban. Lebih lanjut, praktik ini kerap muncul pada momen-momen khusus, seperti perayaan Idul Adha yang sedang kita jalani.
Lantas, bagaimana cara melindungi diri dari penipuan donasi semacam ini? Mari kita simak tips berikut ini.
1. Verifikasi Identitas Penggalang Donasi
Pastikan data penyelenggara, seperti informasi profil, alamat, dan dokumen pendukung, adalah valid dan bukan rekayasa. Kelengkapan dokumentasi, seperti foto, video, dan data penerima manfaat, turut memperkuat keabsahan penggalangan donasi tersebut. Jika donasi dilakukan atas nama yayasan atau lembaga, pastikan mereka memiliki situs web atau akun media sosial resmi sebagai sarana verifikasi. Jangan ragu untuk memeriksa nomor telepon penggalang donasi dan menghubungi mereka secara langsung untuk memastikan kebenaran informasi. Periksa juga apakah tautan donasi yang diberikan terhubung dengan akun resmi penyelenggara. Intinya, sebagai calon donatur, teliti situs penyelenggara secara menyeluruh sebelum memberikan donasi.
2. Dapatkan Informasi Terkini Mengenai Donasi
Waspadai akun dengan aktivitas unggahan yang minim atau bahkan nihil. Kasus semacam ini sering terjadi, terutama di media sosial X (Twitter), di mana permintaan donasi disampaikan hanya melalui cuitan dan dana diterima melalui rekening pribadi. Tak jarang, pelaku hanya mengunggah ajakan donasi lalu menghilang setelah dana terkumpul. Sebagai donatur, Anda berhak mengetahui perkembangan penggalangan donasi, mulai dari jumlah dana yang terkumpul hingga penyaluran dana kepada penerima manfaat. Penggalang donasi yang terpercaya harus transparan dalam setiap transaksi yang dilakukan, sehingga donatur merasa yakin bahwa donasi mereka benar-benar disalurkan kepada yang membutuhkan.
3. Jangan Terlalu Percaya pada Informasi di Media Sosial
Media sosial memang mempermudah penyebaran informasi penggalangan donasi. Namun, arus informasi yang deras di media sosial juga membuka peluang bagi penyebaran berita bohong atau penipuan. Oleh karena itu, jangan langsung percaya pada informasi yang Anda temukan di media sosial, meskipun informasi tersebut berasal dari orang terdekat. Selalu periksa dan pastikan bahwa penggalangan donasi tersebut resmi dan terpercaya. Pastikan juga bahwa akun media sosial yang memberikan informasi tersebut adalah akun resmi dan memiliki reputasi yang baik.
4. Manfaatkan Platform Donasi Tepercaya
Jika Anda merasa ragu terhadap situs penggalangan donasi yang mencurigakan, sebaiknya gunakan platform yang sudah dikenal dan terpercaya. Saat ini, tersedia berbagai pilihan platform donasi yang kredibel dan aman.