Waspada Link Palsu: Saldo Ludes, Data Dicuri!

Admin

03/06/2025

4
Min Read

Di era serba digital ini, kejahatan siber kian merajalela, sehingga kewaspadaan masyarakat menjadi prioritas utama. Salah satu metode penipuan siber yang paling sering digunakan adalah melalui tautan *phishing*.

Istilah *phishing* sendiri berasal dari kata *fishing* yang berarti memancing. Modus penipuan ini umumnya dilakukan dengan berpura-pura menjadi pihak lain, baik individu maupun organisasi, dengan tujuan mencuri informasi sensitif dari targetnya.

Jenis *phishing* yang kerap ditemui adalah melalui tautan palsu atau *phishing link*. Pelaku kejahatan ini akan mengirimkan tautan yang sangat mirip dengan situs resmi milik bank, *e-commerce*, atau dompet digital terkemuka seperti DANA.

Tautan berbahaya ini seringkali disebarkan melalui berbagai platform, mulai dari media sosial, pesan WhatsApp, hingga surat elektronik (email), dengan menawarkan iming-iming hadiah menggiurkan atau ancaman pemblokiran akun. Sayangnya, banyak yang tidak menyadari jebakan tersembunyi di balik tautan tersebut.

Bahaya yang Mengintai

Apabila tautan tersebut diklik, pengguna berpotensi menghadapi berbagai risiko yang merugikan. Contohnya, saldo rekening dapat terkuras habis dalam waktu singkat, data pribadi (termasuk KTP, alamat, dan nomor telepon) dicuri, bahkan perangkat dapat terinfeksi virus *malware* atau *ransomware*.

*Ransomware*, misalnya, memiliki kemampuan untuk mengunci seluruh data di perangkat dan hanya dapat dibuka kembali jika korban bersedia membayar tebusan, yang seringkali diminta dalam bentuk Bitcoin. Ironisnya, pelaku seringkali tidak menepati janji mereka meskipun tebusan sudah dibayarkan.

Semakin banyak perangkat yang terhubung ke internet, mulai dari ponsel pintar, laptop, hingga Smart TV, semakin besar pula peluang terjadinya serangan siber. Peretas dapat menyusup ke seluruh jaringan, terutama jika perangkat-perangkat tersebut terhubung melalui layanan *cloud* seperti iCloud atau Google Sync.

Modus Tautan Palsu Mengatasnamakan DANA

Akhir-akhir ini, marak beredar tautan palsu yang mengatasnamakan pemulihan akun DANA. Tautan ini disebarkan melalui akun WhatsApp tidak resmi yang mengklaim sebagai *Customer Service* (CS) DANA.

Penting untuk diingat bahwa CS DANA tidak pernah menggunakan akun WhatsApp. Komunikasi resmi hanya dilakukan melalui kanal resmi DANA, seperti aplikasi, situs web, dan akun media sosial yang telah terverifikasi. Pihak DANA pun terus mengingatkan para pengguna untuk selalu waspada terhadap tautan mencurigakan yang beredar di media sosial.

Guna menghindari menjadi korban penipuan, masyarakat disarankan untuk mengikuti langkah-langkah pencegahan berikut:

1. Waspada

Selalu curigai jika ada nomor asing yang tiba-tiba mengirimkan tautan yang mencurigakan, terutama jika disertai dengan klaim hadiah atau tawaran pemulihan akun. Tautan DANA Kaget yang asli selalu diawali dengan https://link.dana.id. Jika tautan tidak diawali dengan alamat tersebut, Anda patut waspada.

Selain itu, periksa juga nomor pengirim. Biasanya, penipu menggunakan nomor telepon seluler biasa, bukan nomor khusus. Anda juga dapat memanfaatkan aplikasi pihak ketiga yang dapat mengidentifikasi nomor-nomor yang tidak dikenal dan mencegah *spam*.

2. Konfirmasi

Jangan terburu-buru mengklik tautan tersebut. Jika Anda masih ragu, segera lakukan pengecekan dan konfirmasi ke layanan resmi DANA atau akun media sosial mereka yang sudah terverifikasi. Keaslian tautan, nomor telepon, atau akun media sosial DANA dapat diperiksa melalui fitur DANA Protection yang tersedia di aplikasi DANA.

3. Laporkan

Jika Anda sudah memastikan bahwa tautan yang diterima adalah palsu, segera laporkan melalui DANA Protection agar tidak ada korban lain yang menerima tautan serupa. Saat ini, fitur DANA Protection juga telah terhubung dengan layanan dari Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo). Melalui fitur ini, pengguna DANA dapat dengan mudah memeriksa nomor, tautan, atau akun media sosial palsu.

Namun, jika Anda sudah terlanjur mengklik tautan palsu tersebut, segera putuskan koneksi internet pada perangkat Anda, baik data seluler maupun WiFi. Dengan mematikan akses internet, Anda dapat mencegah masuknya *malware* yang berpotensi mencuri data dari perangkat. Selain itu, segera ubah kata sandi (password) dan nama pengguna (username) semua akun yang terdaftar di perangkat Anda. Usahakan untuk menggunakan kata sandi yang berbeda untuk setiap akun.

Di samping itu, Anda juga disarankan untuk selalu memperbarui sistem operasi pada perangkat Anda dan secara rutin menggunakan pemindai virus untuk mendeteksi potensi ancaman.

Ingat, keamanan digital dimulai dari kebiasaan sederhana. Jangan asal klik, jangan asal percaya! Lindungi data dan saldo Anda dengan selalu waspada terhadap segala bentuk tautan dan penawaran yang mencurigakan. Informasi ini dilansir dari Liputanku.

Video: Polri Bongkar Kasus Fake BTS, 2 WN China Ditangkap

Video: Polri Bongkar Kasus Fake BTS, 2 WN China Ditangkap