WNI Tewas: Kapal Tenggelam di Seychelles, Investigasi Dimulai

Admin

09/06/2025

2
Min Read

On This Post

“`html

Sebuah kapal niaga, MV Serdal, berbendera Komoro, mengalami musibah tenggelam di perairan Seychelles saat dalam perjalanan menuju Kepulauan Komoros. Tragedi ini mengakibatkan satu warga negara Indonesia (WNI) yang bertugas sebagai ABK kapal tersebut kehilangan nyawanya.

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) melalui KBRI Antananarivo, seperti yang dilansir Liputanku, Senin (2 Juni 2025), tengah berupaya menangani kasus tragis yang menimpa ABK WNI dalam insiden tenggelamnya Kapal MV Serdal di Seychelles.

Menurut informasi yang diperoleh, Kapal MV Serdal sedang dalam pelayaran menuju Kepulauan Komoros. Nahas, pada tanggal 29 Mei 2025, sekitar pukul 09.00 waktu setempat, kapal yang sedang melakukan transit logistik ini mengalami kecelakaan berupa terbalik akibat cuaca ekstrem dan gelombang tinggi di perairan dekat Seychelles.

Kapal MV Serdal membawa total 11 awak kapal, terdiri dari 9 WNI dan 2 warga negara Nepal. Dengan sangat menyesal, Kemlu mengkonfirmasi bahwa seorang WNI bernama MB dinyatakan meninggal dunia akibat kejadian tersebut.

Di sisi lain, kabar baiknya adalah sepuluh awak kapal lainnya berhasil diselamatkan dari maut. KBRI Antananarivo juga telah menerima jaminan bahwa perusahaan pemilik kapal akan sepenuhnya bertanggung jawab dalam menyelesaikan segala permasalahan yang timbul akibat insiden ini.

Saat ini, jenazah WNI yang menjadi korban tengah menjalani proses autopsi untuk mengetahui penyebab pasti kematian. Sementara itu, tiga korban selamat yang mengalami luka-luka masih dalam proses pemulihan melalui rawat jalan.

Menyikapi kejadian pilu ini, Kemlu menyatakan komitmennya untuk memberikan pendampingan penuh kepada para WNI yang terdampak. Lebih lanjut, Kemlu bersama KBRI akan terus memantau perkembangan investigasi yang dilakukan oleh Otoritas Seychelles guna mengungkap penyebab utama tenggelamnya kapal MV Serdal.

Kemlu menegaskan, “Kemlu dan KBRI Antananarivo akan terus memberikan pendampingan intensif kepada para WNI, termasuk membantu dalam penerbitan kembali dokumen-dokumen yang hilang dan memfasilitasi proses repatriasi.”

.
“`