Sebuah gempa bumi dengan kekuatan magnitudo (M) 5,8 mengguncang kawasan Marmaris di Mugla, wilayah barat daya Turki, pada dini hari tadi. Kabar baiknya, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) melaporkan bahwa tidak ada Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban dalam peristiwa alam ini.
"Sampai saat ini, dapat kami konfirmasikan bahwa tidak ada WNI yang menjadi korban atau terdampak langsung akibat gempa tersebut," ujar Duta Besar RI untuk Turki, Achmad Rizal Purnama, pada hari Selasa (3/6/2025), memberikan pernyataan yang melegakan.
Informasi penting ini diperoleh setelah KBRI Ankara secara proaktif menghubungi Satuan Tugas (Satgas) Pelindungan WNI Turki serta Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Turki yang berada di area terdampak gempa.
Berdasarkan data yang tercatat dalam laporan diri, terdapat sejumlah 2.257 WNI yang berdomisili di Mugla dan wilayah sekitarnya yang merasakan dampak gempa. Dari jumlah tersebut, 184 orang merupakan mahasiswa yang tengah menempuh pendidikan di sana.
Sebagai informasi tambahan, total WNI yang berada di Turki hingga Juni 2025 mencapai 9.532 orang.
"KBRI Ankara akan terus menerus memantau perkembangan situasi terkini dan secara aktif menghubungi komunitas Indonesia di wilayah yang terdampak gempa guna memperoleh informasi lebih lanjut mengenai kondisi WNI. Kami juga telah menyiapkan hotline yang siap dihubungi oleh WNI dalam situasi darurat, yaitu +90-532-135-2298," tambahnya, menekankan kesiapsiagaan KBRI.
Gempa berkekuatan M 5,8 ini terjadi pada hari Selasa (3/6) pukul 02.17 waktu setempat, dengan pusat gempa berlokasi di distrik Marmaris pada kedalaman 67,9 km. Perlu diketahui, jarak antara Ankara ke Mugla adalah 590 km, sementara jarak dari Istanbul ke Mugla adalah 817 km.
Beberapa provinsi yang turut merasakan dampak gempa ini meliputi Mugla, Aydın, Manisa, Izmir, Denizli, dan Antalya. Menurut laporan sementara dari pihak berwenang setempat, terdapat 1 korban jiwa yang disebabkan oleh kepanikan, 69 korban luka-luka, dan tidak ada kerusakan infrastruktur yang signifikan.