Zita Anjani: Selamatkan Raja Ampat dari Tambang Nikel!

Admin

16/06/2025

3
Min Read

On This Post

MasterV, Jakarta – Utusan Khusus Presiden Bidang Pariwisata, Zita Anjani, mengungkapkan kekhawatirannya terkait informasi mengenai aktivitas pertambangan nikel di Papua Barat Daya. Aktivitas ini diduga berpotensi menimbulkan kerusakan pada ekosistem Raja Ampat yang sangat berharga.

“Raja Ampat adalah anugerah terindah dari Tuhan untuk Indonesia, sebuah surga terakhir di dunia, sekaligus representasi wajah pariwisata Indonesia. Sudah menjadi kewajiban kita bersama untuk menjaganya,” tegas Zita dalam keterangan persnya di Jakarta, Kamis (5/6/2025).

Zita Anjani mengharapkan agar Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) serta Kementerian Lingkungan Hidup segera memanggil para pelaku usaha tambang tersebut untuk meminta penjelasan lebih mendalam.

“Pemerintahan saat ini memiliki fokus yang kuat terhadap isu-isu lingkungan. Oleh karena itu, kementerian terkait perlu melakukan evaluasi secara menyeluruh dan mengambil keputusan yang benar-benar mencerminkan semangat perlindungan lingkungan serta pembangunan berkelanjutan,” jelas Zita.

Ia juga menegaskan komitmennya untuk segera berkoordinasi dengan berbagai kementerian dan lembaga terkait, seperti Kementerian Lingkungan Hidup, Kementerian Kehutanan, Kementerian Pariwisata, serta pemerintah daerah Papua Barat Daya. Tujuannya adalah untuk bersama-sama merumuskan langkah-langkah strategis yang efektif dalam menjaga keberlanjutan kawasan Raja Ampat.

“Kami meyakini sepenuhnya bahwa pembangunan dan pelestarian bukanlah dua hal yang saling bertentangan. Dengan pendekatan lintas sektor yang kolaboratif, kita dapat memastikan bahwa aktivitas ekonomi tetap berjalan lancar tanpa harus mengorbankan masa depan lingkungan yang kita cintai,” tandasnya.

Zita turut mengajak seluruh pemangku kepentingan, termasuk para pelaku usaha, elemen masyarakat sipil, akademisi, hingga insan pers, untuk bahu-membahu menjaga kelestarian Raja Ampat. Ia juga mendorong tata kelola sumber daya alam yang berkeadilan dan berkelanjutan.

“Raja Ampat bukan hanya milik masyarakat Papua Barat, melainkan milik kita semua, milik Indonesia, bahkan milik seluruh dunia. Mari kita jaga bersama-sama dengan sepenuh hati,” pungkasnya.

Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, turut memberikan komentar terkait dugaan eksploitasi tambang nikel yang memicu tagar Save Raja Ampat menjadi viral di media sosial. Ia menyatakan bahwa pihaknya saat ini sedang melakukan investigasi mendalam terhadap apa yang sebenarnya terjadi di wilayah Provinsi Papua Barat Daya tersebut.

“Sesegera mungkin kami akan meninjau langsung ke lokasi. Atau setidaknya, kami akan mempercepat pengambilan langkah hukum terkait kegiatan di Raja Ampat setelah melalui kajian-kajian yang komprehensif,” ujar Menteri Hanif di sela-sela acara puncak peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia di Kuta, Bali, Kamis (5/6/2025).

“Insya Allah dalam waktu dekat saya akan berkunjung ke Raja Ampat untuk melihat secara langsung apa yang telah menjadi perhatian utama oleh Liputanku dan masyarakat luas,” imbuhnya.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Menteri Pariwisata (Wamenpar) Ni Luh Puspa menekankan pentingnya menjaga kawasan alam Raja Ampat. Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana, menurutnya, telah memanggil Gubernur Papua Barat Daya Elisa Kambu ke Jakarta, pada hari Rabu, 4 Juni 2025.

“Kami sangat berharap agar kawasan ini tidak dirusak. Biarlah kawasan ini tetap seperti apa adanya, dijaga dengan baik sebagai warisan berharga untuk anak cucu kita di masa depan,” tegas Wamenpar, seperti dilansir Antara. Ni Luh menambahkan bahwa kawasan Raja Ampat memiliki potensi wisata alam yang luar biasa dan mampu menarik kunjungan wisatawan berkualitas tinggi.

“Kami tidak terlalu fokus pada kuantitas wisatawan, melainkan pada wisatawan yang berkualitas. Tentu saja, dengan harga yang mereka bayar, mereka mengharapkan pengalaman yang lebih berkelas dan berkualitas. Oleh karena itu, kami sangat memohon agar kawasan ini dijaga dengan sebaik-baiknya,” ucapnya.